Organismehidup (tumbuhan dan hewan) menunjukkan ciri khusus yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dan berkembang di habitatnya ciri-ciri tersebut dikenal sebagai adaptasi. Dua contoh adaptasi adalah: Untuk mencegah air dari daun melalui transpirasi di iklim panas gurun, Kaktus memiliki daun yang dimodifikasi menjadi duri.
A. PENDAHULUAN Kelangsungan hidup organisme didukung atau dipengaruhi oleh 3 peristiwa yaitu adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan. Adaptasi merupakan penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan. Seleksi alam merupakan kemampuan alam untuk menyeleksi organisme yang ada di dalamnya. Dengan beradaptasi makhluk hidup yang mampu bertahan akan berlangsung hidupnya, sedangkan yang tidak mampu bertahan akan punah, dalam peristiwa inilah alam akan berperan sebagai penyeleksi. Sedangkan perkembangbiakan untuk melestarikan jenisnya sehingga kelangsungan hidupnya akan tetap berlangsung. B. ADAPTASI Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Macam-macam Adaptasi Ada banyak bentuk adaptif tubuh makhluk hidup supaya dapat bertahan hidup, bentuk adaptif ini dapat berupa struktur tubuh, warna tubuh, fungsi alat tubuh dan lain-lain, yang semuanya bertujuan untuk membantu bertahan hidup. Walaupun ada banyak cara makhluk hidup untuk beradaptasi tetapi secara garis besar adaptasi dibedakan menjadi 3 yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku. 1. Adaptasi Morfologi Adalah penyesuaian diri bentuk tubuh atau alat- alat tubuh sehingga sesuai dengan lingkungannya. Adaptasi morfologi ini mudah kita amati pada hewan ataupun pada tumbuhan. Macam-macam adaptasi morfologi pada tumbuhan Tumbuhan ada yang hidup di darat, di air, di daerah kering dan daerah lembap, karena tempat hidup yang berbeda-beda inilah maka tumbuhan mempunyai ciri- ciri tertentu dalam rangka menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidupnya. Berikut macam-macam cara adaptasi tumbuhan a. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah kering xerofit 1 Daunnya tebal, sempit,kadang-kadang berubah bentuk menjadi bentuk duri, sisik atau bahkan tidak mempunyai daun, dengan demikian maka penguapan melalui daun menjadi sangat sedikit. 2 Seluruh permukaan tubuhnya termasuk bagian daun tertutup oleh lapisan kutikula atau lapisan lilin yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalu besar. 3 Batangnya tebal mempunyai jaringan spons untuk menyimpan air. 4 Akar panjang sehingga mempunyai jangkauan yang luas. b. Adaptasi tumbuhan yang hidup di daerah lembap higrofit 1 Mempunyai daun yang tipis dan lebar. 2 Permukaan daun mempunyai banyak mulut daun atau stomata sehingga dapat mempercepat proses tumbuhan higrofit Tumbuhan Keladi. c. Adaptasi tumbuhan yang hidup di air hidrofit Tumbuhan air yang terapung di atas air mempunyai rongga antar sel yang berisi udara untuk memudahkan mengapung di air, daun lebar dan tangkai daun menggembung berisi udara. Contoh enceng gondok, kiambang Tumbuhan air yang terendam di dalam air, mempunyai dinding sel yang kuat dan tebal untuk mengurangi osmosis ke dalam sel. Contoh Hydrilla,Vallisneria Tumbuhan yang sebagian tubuhnya di atas permukaan air dan akarnya tertanam di dasar air, mempunyai rongga udara dalam batang atau tangkai daun sehingga tidak tenggelam dalam air dan daun muncul ke permukaan air. Contoh teratai, kangkung. Tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut, mempunyai perakaran yang lebat dan kuat sehingga tidak roboh bila terkena ombak. Contoh tumbuhan bakau. Macam-macam adaptasi morfologi pada hewan a. Adaptasi morfologi pada bentuk paruh dan kaki pada burung Bentuk paruh dan kaki pada burung beraneka- ragam disesuaikan dengan jenis makanan dan cara memperoleh makanan tersebut. Burung pemakan biji mempunyai bentuk paruh berbeda dengan burung pemakan daging atau burung pemakan serangga demikian pula kaki burung elang berbeda dengan kaki bebek karena cara memperoleh makanannya juga berbeda. 1 Paruh burung elang, bentuknya runcing, agak panjang dengan ujung agak membengkok sesuai dengan jenis makanannya yang berupa daging. Kaki pada burung elang, ukurannya pendek, cakar sangat kuat untuk mencengkeram mangsa atau daging. 2 Paruh bebek, pada pangkalnya terdapat bentuk seperti sisir, berguna untuk menyaring makanan dari air dan lumpur dan kaki pada bebek berselaput di antara ruas jarinya untuk berenang dan berjalan di tanah berlumpur. 3 Paruh burung pipit, bentuknya pendek tebal dan runcing sesuai dengan jenis makanannya yaitu untuk memecah biji-bijian dan tiga kaki ke depan satu ke belakang untuk berjalan dan hinggap. 4 Paruh burung pelatuk, runcing agak panjang untuk memahat kayu pohon untuk menangkap dan memakan serangga di dalamnya. Kaki burung pelatuk mempunyai dua jari ke depan dan dua jari ke belakang untuk memanjat. b. Adaptasi morfologi pada mulut serangga Bentuk mulut serangga bermacam-macam disesuaikan dengan cara mengambil makanannya. 1 Tipe mulut penggigit, mempunyai rahang atas dan rahang bawah yang kuat untuk menggigit, misalnya lipas, jengkerik, dan belalang. 2 Tipe mulut penghisap dan penjilat,memiliki bibir untuk menjilat, misalnya lebah madu dan lalat. 3 Tipe mulut penusuk dan penghisap, mempunyai rahang yang runcing dan panjang untuk menusuk dan menghisap, misalnya nyamuk. 4 Tipe mulut penghisap, mempunyai alat penghisap seperti belalai yang panjang dan dapat digulung sehingga dapat menghisap madu yang terdapat jauh di dasar bunga, misalnya kupu-kupu. 2. Adaptasi Fisiologi Adalah cara penyesuaian diri fungsi alat-alat tubuh atau kerja alat-alat tubuh terhadap lingkungannya. Adaptasi ini tidak mudah diamati seperti pada adaptasi morfologi, karena menyangkut fungsi alat- alat tubuh dan proses kimia yang terjadi di dalam tubuh. Macam-macam adaptasi fisiologi a. Hewan ruminantia, misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah rumput- rumputan, di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase, enzim ini berfungsi untuk mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan, dengan enzim selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna. b. Teredo navalis, adalah mollusca yang biasa hidup pada kayu galangan kapal, kayu tiang-tiang pelabuhan. Mollusca ini dapat merusak kayu karena makanannya berupa kayu. Di dalam saluran pencernaan Teredo terdapat enzim selulase untuk membantu menguraikan selulose yang ada pada kayu yang menjadi makanannya. c. Manusia yang biasa hidup di dataran rendah Daerah pantai dan dataran rendah mempunyai kadar oksigen lebih tinggi dari pada dataran tinggi. Bila manusia harus berpindah ke dataran tinggi yang mempunyai kadar oksigen rendah. Bagaimana cara beradaptasi agar tetap bertahan? Oksigen diperlukan tubuh untuk oksidasi makanan, di dalam tubuh oksigen diikat oleh hemoglobin yang ada di dalam sel darah merah eritrosit, maka orang yang berpindah dari dataran rendah ke dataran tinggi harus mampu menyesuaikan diri dengan memproduksi hemoglobin atau eritrosit yang jumlahnya lebih banyak agar tetap dapat bertahan hidup. d. Ikan yang hidup di air laut, yang mempunyai tekanan osmosis lebih rendah dari tekanan osmosis air laut. Agar ikan tidak mati kekeringan karena air di dalam sel tubuh ikan akan tertarik oleh air laut maka ikan yang hidup di air laut banyak minum dan sedikit mengeluarkan urine, dan urine yang dikeluarkan pun pekat. Sedangkan kelebihan garam yang turut terminum akan dikeluarkan lagi ke dalam air laut melalui insang secara aktif. e. Ikan yang hidup di air tawar, mempunyai tekanan osmosis lebih tinggi dari tekanan osmosis air tawa r, keadaan demikian menyebabkan air akan masuk secara osmosis ke dalam tubuh ikan. Supaya ikan tidak kelebihan air atau kembung maka cara adaptasi dengan sedikit minum air dan banyak mengeluarkan urine dan menggunakan insangnya secara aktif untuk mengikat garam yang terlarut dalam air. 3. Adaptasi Tingkah Laku Adalah cara penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya dalam bentuk tingkah laku. Macam-macam adaptasi tingkah laku pada hewan a. Cicak melakukan ototomi yaitu memutuskan ekornya untuk mengelabuhi musuhnya. b. Mamalia yang hidup di air laut, misalnya lumba- lumba dan paus sering muncul ke permukaan air untuk mengambil oksigen di udara, karena alat pernapasannya berupa paru-paru yang tidak dapat mengikat oksigen yang terlarut dalam air. c. Pada musim dingin banyak hewan berdarah panas membutuhkan energi tambahan untuk menjaga suhu tubuhnya, tetapi makanan sangat langka untuk dapat bertahan hidup maka beberapa hewan misalnya tikus, landak, beruang hitam dan lain-lain melakukan hibernasi , yaitu tidur panjang pada musim dingin. Demikian pula untuk hewan yang hidup di daerah gurun yang sangat panas pada musim kemarau mempunyai perilaku tertentu yaitu melakukan estivasi yaitu tidur panjang pada musim kemarau supaya dapat bertahan hidup di daerah gurun. Misalnya kadal, katak, keong, dan lain-lain. d. Rayap merupakan hewan yang menghancurkan kayu. Bagaimana caranya rayap menghancurkan kayu? Di dalam usus rayap terdapat hewan Protozoa, yaitu Flagellata yang menghasilkan enzim selulase yang dapat membantu rayap mencerna kayu. Secara periodik kulit rayap akan mengelupas, pada saat mengelupas, usus bagian belakang yang ada Flagellatanya ikut terkelupas. Untuk mendapatkan Flagellatanya kembali maka rayap memakan kembali kulitnya yang mengelupas. C. SELEKSI ALAM Di depan telah diterangkan bahwa habitat suatu organisme dapat mengalami perubahan dan perubahan tersebut mempengaruhi organisme yang hidup di dalamnya, dimana organisme yang hidup di dalamnya harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Pada umumnya untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang baru itu memerlukan perjuangan, dan hanya makhluk hidup yang paling sesuai dengan lingkungannya yang dapat bertahan hidup dan berkembangbiak untuk meneruskan keturunannya. Jadi di sini alam akan menyeleksi terhadap semua makhluk hidup di dalamnya melalui berbagai faktor, misalnya dengan keterbatasan unsur-unsur yang diperlukan dalam kehidupan, antara lain makanan, cahaya, air, tempat hidup dan sebagainya. Untuk mendapatkan kebutuhan hidup tersebut umumnya individu-individu harus melalui persaingan, dan hanya individu yang mempunyai sifat sesuai dengan lingkungannya akan lolos dari seleksi dan selanjutnya dapat meneruskan keturunannya berkembangbiak, sedangkan individu yang tidak mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya akan mengalami kesulitan dan mati atau harus berpindah mencari tempat yang baru yang lebih sesuai. Seleksi alam adalah kemampuan alam untuk menyaring terhadap semua organisme yang hidup di dalamnya, dimana hanya organisme yang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang akan selamat, sedangkan yang tidak mampu menyesuaikan diri akan mati atau punah. 1. Punahnya Spesies Tertentu Karena adanya seleksi alam maka individu yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan mati dan akhirnya punah. Berikut beberapa contoh organisme yang hampir punah atau punah karena terseleksi oleh alam, yaitu a. Burung puyuh liar semakin punah Hal ini disebabkan lingkungan hidup burung puyuh di daerah bebatuan dan bidang tanah yang bergumpal-gumpal semakin langka. Pada lingkungan seperti itulah burung puyuh liar akan lebih sesuai, sehingga sulit ditangkap pemangsanya. Karena lingkungan yang demikian sudah kian langka maka jumlah burung puyuh pun menjadi langka juga. b. Punahnya Dinosaurus kurang lebih 65 juta tahun yang lalu secara bersamaan Menurut pendapat para ahli, kepunahan Dinosaurus disebabkan karena jatuhnya meteorit raksasa ke bumi, yang menghamburkan awan debu sehingga menghalangi masuknya sinar matahari. Tanpa adanya sinar matahari maka tumbuhan akan mati, demikian pula Dinosaurus pemakan tumbuhan yang kemudian diikuti Dinosaurus pemakan daging. 2. Terbentuknya Spesies Baru Setiap spesies selalu berusaha beradaptasi dengan lingkungan hidupnya. Adaptasi ini berlangsung sedikit demi sedikit menuju ke arah yang semakin sesuai dengan lingkungan hidupnya dan perubahan yang sedikit demi sedikit ini berlangsung dalam waktu yang sangat lama dan diturunkan dari generasi ke generasi, sehingga tidak mustahil kalau akhirnya dijumpai spesies yang menyimpang dari spesies nenek moyangnya. Dengan demikian adanya seleksi alam dan adaptasi menyebabkan terjadinya perubahan jenis makhluk hidup dari generasi ke generasi. Jika proses tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, maka perubahan tersebut dapat mengarah kepada terbentuknya spesies baru. Peristiwa ini disebut evolusi. Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup yang terjadi secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang sangat lama sehingga menimbulkan spesies baru. Tokoh evolusi yang sangat terkenal adalah Charles Robert Darwin, Ia berpendapat bahwa 1. Spesies yang hidup sekarang, berasal dari species yang hidup dimasa silam. 2. Evolusi terjadi karena seleksi alam. Pendapat ini didukung pengamatannya macam-macam burung Finch yang hidup di kepulauan Galapagos. Darwin menemukan kurang lebih 13 spesies burung Finch yang hubungan kekerabatannya sangat dekat, perbedaan yang paling menyolok di antara spesies-spesies itu adalah pada paruhnya, yang diadaptasi untuk jenis makanan tertentu. Burung- burung ini mempunyai paruh yang bentuk dan ukurannya berbeda-beda,tampaknya burung- burung ini ada hubungannya dengan burung di Amerika Selatan. Menurut Darwin, bahwa nenek moyang burung Finch di kepulauan Galapagos berasal dari Amerika Selatan. Oleh karena suatu hal burung-burung Finch harus berpindah ke kepulauan Galapagos. Di kepulauan Galapagos burung Finch tersebut berpencar dalam berbagai lingkungan yang berbeda- beda akibatnya burung-burung tersebut harus menyesuaikan diri terhadap lingkungannya masing- masing, adaptasi ini terjadi turun temurun dan akhirnya dihasilkan variasi burung Finch yang banyak. a Burung finch darat besar Geospiza magnirostris memiliki paruh besar yang diadaptasikan untuk memecah biji-bijian. b Burung finch pohon yang berukuran kecil Camarhynus parvulus menggunakan paruhnya untuk memakan serangga. c Burung Finch pelatuk Camarhynus pallidus menggunakan daun kaktus/ranting kecil sebagai alat untuk menyelidiki kehadiran rayap dan serangga pelubang kayu lainnya. D. PERKEMBANGBIAKAN Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungan hidupnya akan tumbuh dan berkembangbiak. Jadi sebelum organisme tersebut mati, ia akan berusaha menghasilkan keturunan sehingga dapat melestarikan jenis organisme tersebut. Kemampuan berkembangbiak setiap organisme tidaklah sama, ada organisme yang dapat berkembangbiak dengan cepat ada pula yang lambat. Macam-macam Cara Perkembangbiakan Perkembangbiakan dibedakan menjadi dua yaitu perkembangbiakan generatif dan perkembangbiakan vegatatif. Untuk mengetahui perbedaan kedua perkembangbiakan perhatikan bagan di bawah ini. 1. Perkembangbiakan Generatif Dari bagan di atas maka ciri perkembangbiakan generatif adalah didahului oleh peristiwa, yaitu peleburan sel kelamin jantan sperma dengan sel kelamin betina sel telur. Sifat anak yang dihasilkan bervariasi yaitu gabungan dari kedua induknya. Beberapa macam cara perkembangbiakan generatif antara lain a. Perkembangbiakan dengan biji pada tumbuhan b. Perkembangbiakan dengan bertelur atau ovipar, contohnya pada ayam. c. Perkembangbiakan dengan beranak atau vivipar d. Perkembangbiakan dengan menghasilkan telur yang sudah berkembang di dalam tubuh induknya ovovivipar. 2. Perkembangbiakan Vegetatif Perkembangbiakan vegetatif mempunyai ciri sebagai berikut. a. Memerlukan satu induk. b. Tidak perlu sel kelamin. c. Tidak didahului fertilisasi. d. Anak berasal dari bagian tubuh induknya. e. Menghasilkan organisme yang sifatnya sama dengan induknya. Beberapa macam cara perkembangbiakan vegetatif adalah a. Membelah diri b. Membentuk tunas c. Umbi batang, umbi lapis d. Rhizoma, dan lain-lain Pada beberapa organisme dapat berkembangbiak baik secara generatif maupun vegetatif sekaligus, misalnya Paramaecium dan beberapa hewan Coelenterata yaitu Hydra, ubur-ubur dan lain-lain. Tingkat Reproduksi Adalah kemampuan organisme untuk menghasilkan keturunan. Tingkat reproduksi dikatakan tinggi bila organisme tersebut dapat menghasilkan keturunan yang jumlahnya banyak dalam waktu singkat. Contoh hewan Protozoa, serangga, bakteri, dan lain-lain. Sedangkan organisme yang tingkat reproduksinya rendah bila keturunan yang dihasilkan dalam jumlah sedikit dan dalam waktu yang lama. Contohnya badak, gajah, banteng, orang utan, bungaRaflesia arnoldi, dan lain-lain. Penyebab punahnya suatu organisme antara lain a. Tingkat reproduksinya yang rendah b. Ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, misalnya membakar dan menebang hutan untuk lahan pertanian atau perumahan. Banyak jenis tumbuhan dan hewan kehilangan habitatnya dan kini banyak yang spesiesnya makin langka. c. Perburuan liar, hampir semua tumbuhan dan hewan menjadi langka karena perburuan untuk diambil bulu, kulit, tanduk dan lain-lain. Usaha-usaha pemerintah untuk melindungi hewan langka dari kepunahan antara lain a. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa untuk membantu pelestarian tumbuhan dan hewan langka di habitat alaminya. b. Penangkaran hewan-hewan langka, para ahli menangkap hewan dari alam bebas, merawatnya dan mengupayakan agar hewan-hewan tersebut dapat berkembangbiak dalam kandang, kemudian anak-anak mereka dilepas atau ditempatkan di habitat yang lebih cocok. c. Membuat undang-undang yang mengatur perburuan. Contoh hewan yang langka di Indonesia, yaitu harimau Jawa Pantera tigris sondaicus, macan kumbang Pantera pardus, tapir Tapirus indicus, komodo Varanus komodoensis, maleo Macrocephalon maleo, banteng Bos sondaicus, mandril Nasalis larvatus, cendrawasih Paradisea minor, kanguru pohon Dendrolagus ursinus, kakatua raja Probociger aterrimus, buaya muara Crocodylus porosus. dan ular sanca hijau Chondrophyton vindis. Beberapateori dari para ahli yang menjadi dasar dari teori evolusi, di antaranya sebagai berikut. 1. Aristoteles (384-322 SM) Aristoteles adalah seorang filosof yang berasal dari Yunani, yang mencetuskan teori. evolusi. Ia mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme dan Foraminifera hidup di lingkungan air laut, air tawar, dan terkadang di tanah. Foraminifera memiliki kemampuan untuk bergerak menggunakan pseudopodia, yaitu ekstensi sitoplasma yang dikeluarkan melalui lubang di test. Pseudopodia digunakan untuk menangkap makanan, bergerak, dan membangun cangkang baru. Foraminifera memiliki peran penting dalam penelitian geologi dan paleontologi karena cangkang mereka yang dapat fosilisasi dan tertimbun [
] Tags filum Protozoa, Foraminifera, organisme Suatu perairan tanpa kita sadari menyediakan tempat bagi bermacam-macam makluk hidup di dalamnya. Kita tak asing dengan kata plankton sebagai salah satu makhluk hidup yang tinggal di perairan. Peranan plankton ternyata begitu penting dalam suatu perairan. Untuk lebih jelasnya, pada kesempatan kali ini mari kita simak pembahasan lebih dalam mengenai plankton. Pengertian Plankton Istilah plankton [
] Tags klasifikasi plankton, organisme, Plankton Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu adaptasi, seleksi alam, dan kemampuan hidup. Makhluk hidup dilengkapi dengan kemampuan berkembangbiak untuk menjaga spesiesnya dari kepunahan. Reproduksi hewan Hewan berkembangbiak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan hewan secara vegetatif tidak kawin Membelah diri, membelah menjadi dua individu baru yang identik atau sama. Contohnya hewan bersel satu, seperti [
] Tags Bereproduksi, Kelangsungan Hidup Organisme, kelangsungan organisme, organisme, organisme bereproduksi Pengertian Organisme Heterotrof Heterotrof merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu heterone lainnya dan trophe nutrisi. Jadi dapat dikatakan bahwa heterotrof adalah sebuah organisme yang membutuhkan senyawa organik dan membutuhkan karbon diekstrak untuk pertumbuhannya. Organisme heterotrof dikenal sebagai konsumen karena didalam rantai makanan, organisme heterof tak dapat membuat makanannya sendiri, sehingga hanya bisa memperoleh [
] Tags hewan, ilmu biologi, organisme Pengertian Sphingolipid Sphingolipids adalah kelas produk alami yang pertama kali dicirikan oleh ahli kimia dan klinisi kelahiran Jerman Johann LW Thudichum pada tahun 1884. Mereka terdiri dari tulang punggung dasar sphingoid, misalnya sphingosine, yang dapat diasilasi N dengan asam lemak yang membentuk ceramides. Untuk jangkar lipid ini melekat berbagai bermuatan, netral, terfosforilasi dan/atau glikosilasi membentuk [
] Tags Ceramids, molekul biologis, organisme, Sphingolipid Di dalam tanah terdapat banyak organisme yang hidup biasanya disebut juga sebagai biota tanah. Biota tanah ini dapat berupa tumbuhan dan hewan yang seluruh atau sebagian hidupnya berada di dalam tanah. Organisme tanah pada umumnya hidup di lapisan tanah paling atas. Maka akan dijelaskan mengenai peranan tanah dan juga organisme. Peran Tanah 1. Media [
] Tags bakteri, organisme, tanah

Sedangkanperkembangbiakan untuk melestarikan jenisnya sehingga kelangsungan hidupnya akan tetap berlangsung. Adaptasi Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

0% found this document useful 0 votes150 views29 pagesOriginal Titlekelangsungan hidup organismeCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes150 views29 pagesKelangsungan Hidup OrganismeOriginal Titlekelangsungan hidup organismeJump to Page You are on page 1of 29 IDI CRKJMDG[L[ Ikldndjh Mdldf nkgcmupdj nctd tdn pkrjdg tkrlkpds mdrc ardjh ldcj, udjh fdjd nctdfkfiutugndj fkrknd skidhdc pklkjhndp mdldf gcmup nctd, dndj tktdppc skikluf nctdfkjhkjdl scdpd fkrknd mdj idhdcfdjd fkrknd nctd gdrus icsd ikrdmdptdsc mkjhdjfkrknd tkrlkicg mdgulu. Cjmcvcmu fkrupdndj arhdjcsfk tujhhdl, tdjpd idjtudj mdrcardjh dcj nctd tcmdn icsd gcmup skfpurjd. cnd mcpkrgdtcndj gkwdj-gkwdj ydjh dmdmcsknctdr nctd, nctd dndj fklcgdt idgwd sktcdp gkwdj mcecptdndj tugdj mkjhdj gcmup fdjuscd, gkdj mdj tufiugdj skldlu ikrnkfidjh skldfd ikr`utd-`utdtdguj. Fkjuj`unndj idgwd, pkrnkfidjhdj fdnglun gcmup mdrc jkjkn faydjhtkrmdgulu tkrus ikrnkscjdfiujhdj gcjhhd skndrdjh mkjhdj ikridhdc prasks ydjhmclkwdtc. Icsd `dmc fdngun gcmup tkrskiut fkrupdndj pkrnkfidjhdj fkju`u ikjtun ydjh nafplkns dtdu skidlcnjyd. Idcn fdfdlcd iksdr skpkrtc hd`dg, nkidu, numdgcjhhd skrdjhhhd nkecl skpkrtc lkidg, nupu-nupu mdj ikldldjh mcikrc tugdjnkfdfpudj mdj ikjtun tuiug ydjh pdlcjh sksudc mkjhdj tkfpdt mdj edrd fkrupdndj ikjtun pjyksudcdj ydjh mcldnundj fdnglun gcmup dhdr icsd ikrtdgdj gcmup mdldf lcjhnujhdj. ]krlkicg lcjhnujhdj ydjh idru, iundj gdjyd pdmdfdjuscd sd`d tktdpc `uhd pdmd gkwdj mdj `uhd tufiugdj, fkrknd gdrus icsd ikrdmdptdsc mkjhdj lcjhnujhdj mcfdjd fkrknd ikrdmd mkfc fkfpkrtdgdjndjnkldjhsujhdj gcmup dtdu mdldf fkfpkrtdgdjndj gcmupjyd. Udldg sdtu pkjykidinkpujdgdj fdnglun gcmup dmdldg nktcmdnfdfpudj fdnglun gcmup ujtun ikrdmdptdscmkjhdj lcjhnujhdj. Fcsdljyd, nktcnd fkfcjmdgndj skknar cndj ydjh mcdficl mdrcgdictdt dslcjyd nkmdldf naldf cndj iudtdj skjmcrc. Ikikrdpd gdrc nkfumcdjcndj ydjhmcpklcgdrd fdtc. Nkfdtcdj cndj cjc mcskidindj cndj tkrskiut tcmdn fdfpu ikrdmdptdscmkjhdj lcjhnujhdj idrujyd. Fdnd `kldsldg idgwd fdnglun gcmup ydjh tcmdn ikrdmdptds mkjhdjlcjhnjhdjjyd dndj fkjhdldfc nkpujdgdj. Ukldfd nkgcmupdj fdscg tktdp ikrldjhsujh, nk`dmcdj-nk`dmcdj dldf dndj tkrusfkjykrtdc dntcvctds nkgcmupdj sktcdp arhdjcsfk ydjh dmd mcmujcd. Uktcdp sddt ikrldjhsujh pkrcstcwd-pkrcstcwd ydjh krdt guiujhdjjyd mkjhdj nkldjhsujhdj gcmupardhjcsfk ydjh dmd mcmdldfjjyd, skpkrtc idj`cr, hujujh fklktus, wdidg pkjydnct,tdjdg lajhsar, idmdc, djhcj tapdj, hkfpd iufc mdjskidhdcjjyd. Nkdmddj cjc mdpdtmcdrtcndj idgwd dldf tkldg fkldnundj sklknsc tkrgdmdp arhdjcsfk ydjh dmdmcmdldfjyd. Dpdicld arhdjcsfk tkrskiut fdfpu ikrdmdptdsc, fdnd arhdjcsfktkrskiut dndj mdpdt ikrtdgdj gcmup, tktdpc idhc arhdjcsfk ydjh tcmdn fdfpu ikrdmdptdsc dndj fdtc mdj dgcrjyd pujdg. Rkrcstcwd cjcldg ydjh mcskiut mkjhdjsklknsc dldf ydjh krdt ndctdjjyd mkjhdj `kjcs spkscks, fdedf vdrcdj, rdjtdcfdndjdj, pkrnkfidhicdndj skedrd ndwcj, hkjktcnd mdj dmdptdsc. Ikrmdsdrndj ldtdr ikldndjh mcdtds, pkjulcs ikrcjcscdtco ujtun fkfiudt fdndldg fkjhkjdc NkldjhsujhdjGcmup Arhdjcsfk Dmdptdsc, Uklknsc Dldf, Rkrnkfidjhicdnd I. Yufusdj Fdsdldg 4Dpd pkjhkrtcdj mdrc dmdptdsc19kldsndj `kjcs-`kjcs dmdptdsc15Dpd pkjhkrtcdj mdrc sklknsc dldf1=kldsndj iuntc-iuntc dmdjyd sklknsc dldf1;kldsndj Odntar-Odntar ydjh Fkfpkjhdrugc Uklknsc Dldf1?Dpd sd`d gdscl sklknsc dldf18Dpd ydjh mcfdnsum mkjhdj kvalusc17Dpd pkjhkrtcdj mdrc pkrnkfidjhicdndj13kldsndj fdedf-fdedf pkrnkfidjhicdndj pdmd fdjuscd, gkwdj mdj tufiug E. ]u`udj 4[jtun fkjhktdguc pkjhkrtcdj dmdptdsc9[jtun fkjhktdguc `kjcs-`kjcs dmdptdsc5[jtun fkjhktdguc pkjhkrtcdj sklknsc dldf=[jtun fkjhktdguc iuntc-iuntc dmdjyd sklknsc dldf;[jtun fjhktdguc odntar-odntar ydjh fkfpkjhdrugc sklknsc dldf?[jtun fkjhktdguc gdscl sklknsc dldf8[jtun fkjhktdguc kvalusc7[jtun fkjhktdguc pkrnkfidjhicdndj3[jtun fkjhktdguc fdedf-fdedf pkrnkfidjhicdndj pdmd fdjuscd, gkwdjmdj tufiugdj Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Diantara kedua faktor tersebut, abiotik secara langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan kemampuan suatu organisme untuk bereproduksi. Setiap benda tak hidup yang mengelilingi makhluk hidup disebut faktor abiotik. Hidup tidak mungkin berlangsung tanpa faktor abiotik. Sinar matahari, udara, mineral, kelembaban, dan tanah adalah beberapa REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN A. PENGANTAR Untuk materi Reproduksi Tumbuhandan Hewan, Kompetensi Dasar yang harus dikuasai siswa SMP/MTs Menganalisis sistem perkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan serta penerapan teknologi pada sistem reproduksi tumbuhandan hewan Menyajikan karya hasil perkembangbiakan pada tumbuhan. SKL UN SMP yang terkait dengan materi Reproduksi Tumbuhan dan Hewan adalah 1. Siswa dapat memahami dan menguasai konsep kelangsungan hidup organisme melalui kemampuan bereproduksi 2. Siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman tentang kelangsungan hidup organisme melalui kemampuan bereproduksi. B. TUJUAN 1. Peserta didik mampu menjelaskan dan mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman tentang konsep kelangsungan hiduporganisme melalui kemampuan bereproduksi dengan benar 2. Peserta didik mampu merumuskan indikator setara ujian nasional untuk kompetensi yang berkaitan dengan reproduksi tumbuhan dan hewan 3. Peserta didik mampu menyusun butir soal setara ujian nasional sesuai dengan rumusan indikator. URAIAN MATERI 1. Reproduksi Tumbuhan Dalam siklus hidup tumbuhan pada umumnya dikenal ada dua generasi yang saling bergiliran, yaitu generasi gametofit generasi haploid yang ditandai N atau haplofase dan generasi sporofit generasi diploid yang ditandai 2N atau diplofase. Dominasi kedua generasi gametofit dan sporofit tersebut berbeda antara kelompok tumbuhan yang satu dengan kelompok tumbuhan yang lain. Apabila dalam satu siklus hidup tumbuhan, generasi yang dominan adalah gametofitnya, maka siklus hidupnya disebut haplontik misalnya banyak terjadi pada ganggang hijau, misalnya Spirogyra, Clamydomonas dan apabila yang dominan generasi sporofitnya, maka siklus hidupnya disebut diplontik. Apabila generasi sporofit dan generasi sporofit saling bergiliran secara dominan, maka siklus hidupnya disebut hidup demikian dikenal dengan pergiliran keturunan atau pergiliran generasi Gambar 01 Selain dikenal adanya siklus hidup yang bersifat diplontik dan haplotik, dalam pergiliran keturun juga dikenal ada empat kuadran, yaitu a. Kuadran zygoticsigotik. Disebut juga dengan kuadran 1. Pada kuadran ini, organisme atau tumbuhan mungkin hanya berbentuk sigot, embrio, dan sporofit, berupa sporogonium pada lumut; berupa tumbuhan pada paku- pakuan dan tumbuhan berbiji. Semua struktur tumbuhan yang menempati kuadrant ini ditandai dengan sifat ploidi yang diploid atau 2N b. Kuadran meioticmeiotic. Disebut juga dengan kuadran 2. Pada kuadran ini terjadi pembelahan reduksi yang mungkin berlangsung di dalam sel induk spora, baik pada tumbuhan homospora maupun heterospora tumbuhan yang menghasilkan mikrospora dan megaspore. Pembelahan meiosis terjadi pada peristiwa sporogenesis. Pada peristiwa ini terjadi pengurangan jumlah kromosom menjadi setengah dari jumlah kromosom sel induk spora, sehingga spora yang dihasilkan bersifat haploid. c. Kuadran gametic gametik. Disebut juga dengan kuadran 3. Pada kuadran ini terjadi peristiwa perkembangan organisme yang bersifat haploid dari spora-spora yang terbentuk pada kuadran 2. Dari perkembangan spora diperoleh gametofit, meliputi gametofit jantan dan betina, yang akan menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Pada fase kuadran ini, kemungkinan tumbuhan berupa talus beserta alat reproduksinya berupa anteridium dan arkegonium pada lumut, protalium beserta alat reproduksinya berupa anteridium dan arkegonium pada paku-pakuan, strobilus jantan dan betina pada tumbuhan berbiji terbuka, dan bunga pada tumbuhan berbiji tertutup. Semua struktur tumbuhan yang menempati kuadrant ini memiliki ploidi/haploid. d. Kuadran Syngamic singamik. Disebut juga dengan kuadran 4. Pada fase ini terjadi persatuan/persinggungan/perlekatan dua macam gamet, yakni gamet jantan berupa sperma dengan gamet betinaberupa ovum yang diikuti dengan meleburnya dua inti masing-masing gamet. Peristiwa ini disebut pula dengan fertilisasi atau pembuahan Reproduksi Vegetatif Reproduksi Vegetatif atau Aseksual Reproduktif vegetatif yaitu terjadinya individu barutan padi dahului adanya peleburan dua sel kelamin. Reproduksi vegetatif dapat terjadi karena bantuan manusia, yang disebut perkembangbiakan vegetatif buatan dan terjadi tanpa bantuan manusia, yang disebut perkembangbiakan vegetatif alami. Macam reproduksi vegetatif alami yaitu pembelahan sel, fragmentasi, pembentukan tunas, tunas adventif, gemmae, pembentukan spora, rhizoma AkarTinggal atau Rimpang, stolon, geragih, umbi batang, umbi lapis, umbi akar a. Reproduksi Vegetatif Alami 1. Pembelahan Sel Pembelahan sel terjadi pada tumbuhan berel satu. Misalnya, pada bakteri dan alga yang bersel satu antara lain Chlorella. 2. Fragmentasi Fragmentasi adalah reproduksi aseksual dengan cara memisahkan sebagiantubuhnya yang kemudian menjadi individu baru. Misalnya dengan pembentukan hormogonium adalah potongan benang yang terpisah dari benang lama dan kemudian menjadi benang baru,antara lain terjadi pada Oscillatoria atau alga biru. 3. Pembentukan Tunas Reproduksi vegetatif pada ragi Saccharomyces cerevisiae yaitu dengan pembentukan tunas. Tunas tersebut akan lepas dan menjadi individu baru. selain itu sel ragi dapat menjadi askus yang kemudian mengalami meiosis dan terbentuk empat askospora yang haploid. Pembentukan tunas terjadi pula pada tumbuhan tingkat tinggi dan biasanya disebut anakan, misalnya paku, rumput, dan pisang. pada tumbuhan tersebut, bagian batang yang ada didalam tanah dapat membentuk tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru dekat induknya dan membentuk koloni. 4. Tunas Adventif Tunas adventif dalah tunas yang tidak tumbuh pada ketiak daun atau ujungbatang, tetapi tumbuh pada bagian tanaman yang biasanya tidak bertunas, misalnya pada akar atau kesemek, dan sukun. 5. Gemmae Gemmae, misalnya terdapat pada lumut hati dan dapat tumbuh menjaditumbuhan baru. 6. Pembentukan Spora Reproduksi vegetatif dengan pembentukan spora, misalnya pada jamur,lumut,danp aku. 7. Rhizoma AkarTinggal atau Rimpang Rhizoma adalah batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah dan membengkak karena berisi cadangan makanan. Pada ketiak dari sisik dan ujung rhizoma terdapat tunas yang dapat tumbuh menjadi individu baru , misalnyakana,lengkuas,ganyong,kunyit,dankeladi. 8. Stolon Stolon adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah, tetapi tidak membengkok, seperti halnya dengan rhizoma. Di ketiak sisi dan ujung stolon terdapat tunas yang dapat tumbuh menjadi individu baru. misalnya alang –alang dan rumput teki. 9. Geragih Geragih adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah, tidak menyimpan cadangan strawberry. 10. Umbi Batang Umbi batang adalah batang di dalam tanah yang berubah fungsi menjadi tempat cadangan makanan. Di beberapa tempat dari umbi terdapat mata tunas. Jika umbi batang ditanam, tunas tersebut akan tumbuh menjadi individu baru. misalnya kentang, gadung, dan uwi. 11. Umbi Lapis Umbi lapis adalah batang yang pendek, ruas–ruasnya sangatrapat, dan dikelilingi oleh berlapis-lapis daun yang saling menutup. Pada ketiak daun terdapat calon tunas siung yang dapat tumbuh menjadi individu baru. misalnya bawang merah dan bawang putih. 12. Umbi Akar Umbi akar adalah pangkal akar yang membengkak berisi cadangan makanan. misalnya ketelapohon, dahlia, ubijalar ,dan wortel. Jika pada umbi akar tidak terdapat tunas adventif. Maka tidak merupakan alat reproduksi vegetatif, misalnya ketelapohon. b. Reproduksi Vegetatif Buatan Reproduksi vegetatif buatan ada beberapa macam, yaitu mencangkok, menempel okulasi, merunduk, Enten menyambung, stek, dan KulturJaringan 1. Mencangkok Mencangkok adalah cara perkembiakan vegetatif dengan membuang sebagian kulit dan kambium secara harus di buang sampai bersih. Tujuan mencangkok adalah untuk memperoleh tumbuhan yang cepat berbuah dan sifatnya sama dengan induknya, misalnya mangga, sawo, jeruk ,dan rambutan. 2. Menempel okulasi Menempel adalah menggabungkan bagian tubuh dua tanaman yang mempunyai sifat berbeda. masing–masing tanaman umumnya mempunyai kelebihan. misalnya dengan menempelkan mata tunas tumbuhan yang buahnya banyak pada tumbuhan yang sistem perakarannya jeruk, kopi,dan karet. 3. Merunduk Merunduk adalah membengkokkan bagian batang atau cabang kebawah, kemudian dibenamkan kedalam tanah. Pada bagian cabang yang tertimbun tanah akan tumbuh akar. Setelah akarnya kuat bagian cabang ini dipotong misalnya alamanda, anyelir, apel,dan anggur. 4. Enten Menyambung Pada dasarnya menyambung sama dengan menempel, yaitu menggabungkan bagian dua tanaman yang mempunyai sifat berbeda. Tanaman yang perakarannya kuat disambung dengan tanaman yang buahnya baik, misalnya kopi dan buah– buahan. 5. Stek Stek adalah cara mengembangbiakkan tanaman dari potongan–potongan batang atau cabang yang ditancapkan dalam tanah, misalnya ketela pohon. 6. Kultur Jaringan Kultur jaringan adalah menanam jaringan tumbuhan pada substrat makanan buatan, sehingga tumbuhan menjadi tanaman yang sempurna dan mampu dipindahkan, misalnya anggrek. Reproduksi Generatif Merupakan gamet jantan dan gamet betina. Pada tumbuhan bijispermatophyta, terdapat alat kelamin jantan penghasil serbuk sari yang akhirnya menghasilkan sel sperma dan alat kelamin yang mempunyai ovum. Proses perkembangbiakan tumbuhan biji mempunyai dua peristiwa yaitu penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan pada tumbuhan biji terbuka gymnospermae adalah menempelnya serbuk sari kemikrofil liangbakalbiji, sedang pada tumbuhan biji tertutup angiospermae adalah menempelnya serbuk sari ke kepala putik. Pembuahan adalah bersatunya intisperma dengan iniovarium. Pada tumbuhan gymnospermae terjadi pembuahan tunggal , sedangkan pada angiospermae terjadi pembuahan ganda. Bunga memiliki peranan yang penting dalam proses perkembangbiakan. Secara umum bunga memiliki a. Alat perkembangbiakan putik dan benangsari b. Alat perhiasan bunga mahkota dan kelopak bunga c. Dasar bunga d. Tangkai bunga 1 Alat Reproduksi Alat perkembangbiakan tumbuhan biji adalah putik pistil dan benang sari stamen a Putik Putik adalah alat kelamin betina yang dapat menghasilkan sel kelamin betina dan disebut sel telurovum. Bagian–bagian putik sebagai berikut 1 Kepala putikstigma Kepala putik berfungsi sebagai tempat berlangsungnya penyerbukan diatas kepala putik terdapat bulu-bulu yang sangat halus dan berlendir sehingga dapat membantu menangkap serbuk sari. 2 Tangkai putik 3 Bakal buah Bakal buah terdapat paling dekat dengan dasar bunga Reseptakulum bakal buah berisi satu atau lebih bakal bijiovulum. b Benang Sari Benangsari adalah alat kelamin jantan yang dapat menghasilkan sel kelamin jantan yang disebut sel sperma spermatozoid . 2 Alat Perhiasan Bunga a Mahkota Bunga. Fungsinya untuk menarik serangga penyerbuk, pelindung benangsari dari putik dan sebagai tempat hinggap serangga yang akan menghisap madu. b Kelopak Bunga. Fungsinya melindungi bunga pada waktu masih menguncup untuk menarik perhatian serangga dan hewan agar dapat membantu proses penyerbukan. Macam–macam Bunga Berdasarkan kelengkapannya bunga dibedakan menjadi 1 Bunga Lengkap. Bunga yang memiliki seluruh bagian bunga. Contohnya kembang sepatu, bunga mawar, bunga melati. 2 Bunga Tidak Lengkap. Bunga yang tidak memiliki satu/lebih bagian bunga. Contohnya bunga kelapa dan bunga sulak. Berdasarkan kelengkapannya alat perkembangbiakan, bunga di bedakan menjadi 1 Bunga Sempurna Bunga yang memiliki benangsari dan putik sekaligus/bunga berkelamin ganda, contohnya bunga pepaya, bunga kacang panjang, bunga aster,dan bunga padi. 2 Bunga Tidak Sempurna Bunga yang memiliki benangsari/putik saja. Jika memiliki benangsari disebut bunga jantan yang menghasilkan spermatozoid contoh mata pada bunga jagung. Jika hanya memiliki putik disebut bunga betina, menghasilkan sel telur contoh tangkai pada bunga jagung. Penyerbukan dan Pembuahan 1 Penyerbukan Peristiwa sampai melekatnya serbuksari ke kelapa putik. Macam–macam Penyerbukan berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari ke kepala putik a Anemogami dengan perantara oleh angin Ciri–cirinya a Tidak mempunyai perhiasan bunga/memiliki, tetapi sanngat kecil dan sederhana b Warnabungatidak menarik, mirip daun. c Putiknya tidak tersembunyi dan panjang d Kepala putik besar, berbulu dan terentang keluar bunga. e Benangsari panjang dan bergantung, sehingga mudah bergoyang jika di tiup angin. f Serbuksari sangat banyak, kecil, ringan dan kering, tidak berdekatan sehingga mudah ditiup angin. g Tidak mempunyai kelenjar madunektar. b Hidrogami adalah penyerbukan yang di perantarai oleh air. contohnya kangkung. c Zoidiogamia adalah penyerbukan dengan perantara hewan. 1 Entomogamiserangga, contohnya kupu–kupu dan kumbang. 2 Ornitogamiburung, contohnya bunga sepatu dana lamanda. 3 Kriptogamikelelawar, contohnyajambudanmangga. 4 Malakogamisiput,contohnyapisangdantalas. d Antropogami adalah penyerbukan sengaja atau buatan yang di lakukan manusia. contohnya famili. Berdasarkan asal serbuk sarinya penyerbukan dapat dibedakan menjadi 1 Penyerbukan sendiriAutogami Penyerbukan yang terjadi jika serbuksari berasal dari bunga itu sendiri. Penyerbukan dilakukan pada saat bunga masih menguncup/kleistogami. 2 PenyerbukanTetanggaGeitonogamiPenyerbukanyangterjadijikaserbuksariberasaldari bungalainpada satupohon. 3 PenyerbukansilangAllogamiPenyerbukanyangterjadijikaserbuksariberasaldaribunga pohonlain yangsejenis. 4 BastarhidrogamiPenyerbukanyangterjadijjikaserbbuksariberasaldaribungapohonlain yang berbeda jenis. Macam macam Bastar 1 Bastar Antar kulvitar Varietas contohnya antar mangga golek dengan mangga gadung. 2 Bastar Antar jenis Spesiescontohnya antar mangga dengan mangga kweni. 3 Bastar antarmargaGenus contohnya antar cabai dengan terong. Pembuahan, adalah bersatunya sperma dengan ovum. a. Gymnospermae Alat reproduksi tumbuhan gymnospermae, bakal biji dan serbuksari masing–masing berkumpul dalam satu badan disebut strobilus. Jalannya Penyerbukan a Serbuksari pada tetes penyerbukan melalui lubang mikrofil terdiri atas 1 sel generatif dan 1 sel vegetatif. b Serbuk sari berubah menjadi buluh serbuk dan menuju ruang arkegonium, sel generatif membelah menjadi dinding sel dislokalor dan sel spermatogen, selanjutnya spermatogen membelah membentuk selspermatozoid. c Buluh serbuk sari sampai ruang arkegonium,sel vegetatif lenyap dan masing–masing sel spermatozoid membuahi 1 sel telurdisebutpembuahantunggal yang akhirnya menjadi zigot dan dewasa. b. Angiospermae Jalannya Pembuahan a Serbuk sari sampai ke kepala putik dengan gerak kemotropisme, serbik sari menuju ka bakal biji dan berubah menjadi buluh serbuk sari. b Pada saat buluh serbuk sari mancapai mikrofil, inti vegetatif mati dan terjadi pembuahan sebagai berikut Satu inti generatif membuahi sel telur yang kemudian manjadi embrio. Satu inti generatif membuahi inti kandung lembaga sekunder yang akan menjadi endospermae, sebagai cadangan makanan embrio. c Setelah pembuahan yang akan terjadi selanjutnya adalah kelopak bunga dan mahkota bunga akan layu sebagai usaha penghematan energi. Daun buah akan menjadi kulit buah. Pembuahan angiospermae disebut pembuahan ganda, karena satu inti generatif membuahi sel telur dan lainnya sel kandung lembaga sekunder. 2. REPRODUKSI HEWAN Kelangsungan hidup hewan dapat menggunakan proses reproduksi yang sederhana maupun kompleks, hewan dengan konsumen tingkat pertama akan mempunyai proses yang lebih sederhana. Namun, hewan dengan konsumen tingkat ke tiga dalam piramida makanan maka mempunyai cara reproduksi yang lebih panjang. Seperti misalnya badak, hewan ini mempunyai siklus ovulasi yang panjang yaitu 8 bulan sekali, sehingga badak tidak mudah menghasilkan keturunan. Bandingkan saja dengan hewan bersel satu seperti Paremecium yang merupakan plankton untuk makanan hewan air. Paramecium dapat berkembang biak dengan cukup cepat dan sederhana yaitu membelah diri. Jadi Alloh telah mengatur kelangsungan hidup suatu organisme berdasarkan kebermanfaatannya. Kelangsungan hidup pada proses reproduksi ini juga dapat dilihat dari adaptasi morfologi bentuk sperma dan ovum yang bergantung pada lingkungan proses fertilisasi, bentuk organ, lama hidup, proses fertilisasi dan tempan penyimpanan. Bentuk sperma hewan dengan fertilisasi luar lebih sederhana dan berkemampuan dalam melawan lingkungan seperti suhu, arus air, kelembapan dan lainya. Adaptasi proses reproduksi yang lebih sederhana pada fertilisasi luar dan lebih kompleks pada proses fertilisasi dalam. Mengingat keterbatasan organ dan sistem organ maka fisiologi reproduksi inverteberata di mulai dari proses yang sederhana yaitu membelah diri sampai yang melakukan fertilisasi eksternal dan internal. Hewan mempunyai dua phlum besar yaitu Invertebrata dan Vertebrata. Pada reproduksi Invertebrata kita akan membahas terkait jenis atau cara reproduksinya, proses reproduksi masing-masing phylum, dan memecahkan masalah reproduksi terkait pengembanganbudi daya hewan yang dapat meningkatkan mutu hasil produksi budidaya. Saat mempelajarinya sebaiknya kamu telah mengenal baik masing-masing contoh hewan dari phylum yang dipelajari. Karena dengan kita mengenal bentuk hewannya maka kita dapat dengan mudah mempelajari reproduksinya. Kemampuan hewan dan keterbatasan yang dimiliki hewan inverteberata menyebabkan ada dua cara umum reproduksi yaitu reproduksi Aseksual dan reproduksi Seksual, Reproduksi Aseksual adalah reproduksi tanpa peleburan sel gamet yang berbeda muatan dan tidak ada proses meiosis sedangkan reproduksi seksual melalui peleburan sel gamet yang berbeda muatan dan ada proses meiosis, pada pemahaman ini kamu harus memahami mengapa menggunakan istilah sel gamet berbeda muatan dan perlu memasukkan peristiwa meiosis. Untuk memahaminya kita akan mempelajari dahulu macam-macam jenis reproduksi inverteberata. Jenis reproduksi Aseksual meliputi 1 Membelah diri, 2 Partenogenes isobligat. Sedangkan jenis reproduksi Seksual yaitu meliputi 1 Partenogenesis fakultatif, 2 Konyugasi, 3 Penentuan Jenis Kelamin, 4 Hermaprodit, 5 Gonokoris. Membelah Diri. Seluruh Hewan protozoa dan beberapa dari klas porifera, colenterata, plathyhelminthes ada yang melakukan teknik membelah diri ini. Proses membelah diri pada hewan bersel satu ini akan menggunakan prinsip pembelahan mitosis. Dibawah ini adalah contoh membelah diri pada hewan amoeba, dimana satu sel akan menjadi dua sel. Namun ada juga hewan multiceluler yang mampu membelah menjadi banyak sel seperti pada polychaeta pada golongan annellida. Prinsip Proses Fragmentasi pada hewan sebenarnya serupa dengan membelah diri, hanya saja terkadang fragmentasi tidak menghasilkan individu baru, karena hasil potongan lain akan membusuk atau tidak berkembang, maka jika tidak menghasilkan individu baru bukan merupakan proses reproduksi. Partenogenesis. Proses parthenogenesis ada dua yaitu parthenogenesis obligat dan parthenogensis fakultatif, Obilgat artinya sungguh sungguh maka reproduksi partenogensis adalah proses pertenogenesis yang sesungguhnya. Artinya tidak ada faktor lain yang mempengaruhi prosesnya, parthenogenesis itu sendiri menghasilkan keturunan tanpa fertilisasi dan pembelahan meiosis. Untuk melakukan pembelahan yang dilanjutkan dengan proses fertilisasi akan membutuhkan proses meiosis untuk mengurangi jumlah kromosom. a. Partenogenesis Obligat Pada Gambar menunjukkan hewan daphnia dari sub phylum microcrustacea melakukan parthenogenesis obilgat dan akan menghasilkan sel telur yang diploid, atau hasilya betina diploid 12 b. Partenogenesis Fakultatif Konyugasi Proses peleburuan inti sel yang berbeda muatan ini disebut sebagai proses konyugasi, proses konyugasi harus didahului dari proses meiosis untuk mendapatkan jumlah inti dengan muatan kromosom N, kemudian diakhiri dengan kemampuan sel untuk membelah diri. Hampir seluruh hewan rhizopoda dan ciliate melakukan konyugasi ini. Contoh yang sering kamu lihat dibuku adalah proses konyugasi pada paramecium padahal banyak contoh hewan lain seperti vorticela yang melakukan konyugasi. Penentuan Jenis Kelamin Kemampuan organ lain dalam menghasilkan sel gamet sehingga mampu menghasilkan sel gamet jantan atau betina dapat disebut penentu jenis kelamin. Beberapa contoh hewan yang mempunyai ciri seperti ini adalah Slimper limpet yang akan membentuk jenis kelamin karena faktor habit/prilaku kosmopolit di habitatnya, Lalat drosophila akan menentukan jenis kelamin melalui kromosom yang terkait pada Slimper limpet Sumber Barnes, 2000 Hermaprodit Hewan hermaprodit adalah hewan yang memiliki dua kelamin jantan dan betina pada satu mahluk hidup, hewan yang termasuk berorgan reproduksi hermaprodit adalah cacing nematode, annelida seperti , mollusca seperti Achatina, Gonokoris Hewan inverteberata yang melakukan proses fertilisasi secara ekstrnal maupun internal adalah hewan dari golongan gonokoris ini atau hewan dengan alat kelamin terpisah. Hewan gonokoris ini sudah dimulai mulai cacing Ascaris, sampai hewan-hewan inverteberata lain yang tingkatannya lebih Vertebrata, seluruhnya melakukan reproduksi secara seksual sehingga mengalami proses miosispada kematangan gonadnya, namun proses fertilisasinya ada dua yaitu Fertilisasi luar dan Fertilisasi dalam. Contoh hewan yang melakukan reproduksi di luar adalah ikan, dan amphibi. Proses fertilisasi luar dengan bertemunya sperma dan ovum di lingkungan luar membutuhkan lingkungan optimal yang memenuhi persyaratan. Misal dalam pengaturan budidaya ikan nila, peternak membuat ijuk untuk menampung ovum ikan agar sperma yang dikeluarkan tidak telalu sulit mencarinya. Begitu juga pada budidaya katak, bertemuanya sperma dan ovum dipermudah agar fertilisasi dapat terjadi. Proses fertilisasi di dalam melalui tahapan yang sudah dibahas pada sistem reproduksi manusia, karena hewan vertebrata juga melalui tahap kematangan gonad, menstruasi, dan perkembangan janin di rahimnya jika hewan tersebut beranak, namun jika hewan tersebut bertelur maka telur akan dierami di luar. CONTOH INDIKATOR, SOAL, DAN PENYELESAIAN Indikator yang dimaksud di sini adalah “indikator soal”, meliputi kondisi, audiens, behavior, dan derajat pencapaian C, A, B, D. Contoh indikator untuk ReproduksiTumbuhandan Hewan gambar dan deskripsi fakta yang terkait bentuk reproduksi tumbuhan, peserta didik dapat menyimpulkan variasi bentuk reproduksi tumbuhan dengan benar. Contoh Indikator Contoh Soal Sesuai gambar dan deskripsi fakta yang terkait bentuk reproduksi tumbuhan, peserta didik dapat menyimpulkan variasi bentuk reproduksi tumbuhan dengan benarBerikut disajikan gambar tanaman wortel yang ditanam guru IPA MTs Tugu Pahlawan di rumah kaca mini milik sekolah pada bak sebelum dipindahkan ke ini memiliki umbi yang mudah busuk jika disimpan di dapur rumah, tidak seperti kentang yang kadang muncul tunas meskipun ada di dapur. Jenis umbi dan bagian yang umum digunakan untuk penanaman/pembibitan adalah...a. umbi akar, umbinyab. umbi batang, bijinyac. umbi akar, bijinyad. umbi batang, umbinyaPenyelesaian Berdasarkan contoh indikator dan soal pada tabel di atas, aspek kondisi adalah kata “ditunjukkan gambar dan deskripsi fakta”,aspek audiens adalah “peserta didik”, aspek behavior adalah “dapat menyimpulkan”, dan derajat pencapaianadalah “variasi bentuk reproduksi tumbuhan dengan benar”. Soal tersebut menunjukkan gambar wortel yang muncul tunasnya, bagian yang mengeluarkan tunas merupakan batang pendek yang menempel dengan umbi akar. Perlu diingat konsep bahwa organ akar tidak memiliki buku sehingga munculnya tunas tersebut dari batang. Berdasarkan hal ini maka sangat jelas bahwa umbi wortel berupa umbi akar Organismebersel tunggal yang bereproduksi secara aseksual yaitu protista, bakteri, dan archaea. Reproduksi aseksual terjadi antara lain melalui pembelahan diri, pembentukan spora, reproduksi vegetatif, dan tunas. Kemampuan bertahan hidup keturunan reproduksi aseksual umumnya lebih rendah dibandingkan keturunan hasil reproduksi seksual. Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu adaptasi, seleksi alam, dan kemampuan hidup. Makhluk hidup dilengkapi dengan kemampuan berkembangbiak untuk menjaga spesiesnya dari kepunahan. Reproduksi hewan Hewan berkembangbiak secara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan hewan secara vegetatif tidak kawin Membelah diri, membelah menjadi dua individu baru yang identik atau sama. Contohnya hewan bersel satu, seperti [
] Adaptasijuga merupakan proses dinamis karena baik organisme maupun lingkungan itu sendiri tidak konstan. Roy Ellen kini membagi level adjustment menjadi 4 jenis. Hal tersebut meliputi (1) tahapan filogenetik yang berfungsi melalui adaptasi genetik individu melalui seleksi alam, (2) modifikasi fisik fenotipe/ciri fisik, (3) proses pembelajaran
Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup – Di dalam dunia ini, tidak ada makhluk hidup yang akan mampu bertahan hidup tanpa mengalami kematian. Mengapa demikian? Karen setiap makhluk hidup memiliki umur atau waktu kehidupan yang terbatas. Misalnya nih sahabat, pernah tidak berpikir kenapa umur pohon kelapa jauh lebih panjang dibandingkan umur pohon jagung? Jawabannya seberapa sempurna perawatan suau tanaman, jika tanaman tersebut sudah mencapai batas umur maka akan mati tanpa terkecuali umur pohon jagung yang jauh lebih pendek dibandingkan pohon kelapa. Contoh lain adalah pohon pisang, coba kalian amati pohon pisang. Setelah berbuah bisa dipastikan pohon tersebut akan segera mati. Namun jika kalian amati lagi dengan seksama, sebelum berbuah kemudian mati, pohon pisang akan terlebih dahulu memunculkan tunas baru pada bagian bonggolnya. Tumbuhnya tunas pada pohon pisang, mengakibatkan kelangsungan hidup makhluk hidup, yaitu pisang terjaga. Meskipun induk pohon pisang mati, namun pertumbuhan pisang secara alamiah tertap terjaga. Kelangsungan hidup juga akan terjadi pada makhluk hidup lain seperti manusia dan hewan. Pengertian Kelangsungan Hidup Makhluk HidupAdaptasiSeleksi AlamPerkembang biakan Makhluk Hidup pict by Kelangsungan hidup makhluk hidup adalah kemampuan makhluk hidup untuk menjaga keturunannya dan mempertahankan hidupnya agar tetap lestari. Namun karena keserakahan makhluk hidup yang tingkatannya lebih tinggi dan akibat ketidakpedulian manusia akan kelestarian lingkungannya telah banyak merusak ekosistem yang ada. Bahkan sudah menjadi hukum alam, bahwa yang lebah akan dimangsa makhluk hidup yang lebih kuat. Jenis makhluk hidup akan lestari sampai saat ini karena makhluk hidup sebelumnya dapat bereproduksi dan beradaptasi dengan lingkungannya. Ada beberapa hal yang mempengaruhi kelangsungan hidup organisme yaitu adaptasi, seleksi alam dan perkembangbiakan. Adaptasi pict by Pengertian adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Ada beberapa cara penyesuaian diri makhluk hidup yang dapat dilakukan yaitu Adaptasi Fisiologi Adaptasi fisiologi adalah adaptasi makhluk hidup melalui penyesuaian tubuhnya dengan lingkungannya. Contoh adaptasi fisiologi adalah pada saat udara dingin manusia cenderung mengeluarkan banyak urine. Contoh lain adaptasi fisiologi manusia yaitu, mata manusia mampu menyesuaikan intensitas cahaya yang diterima. Ketika gelap, maka pupil manusia akan melebar. Sebaliknya ketika berada di tenpat yang terang, pupil manusia akan menyempit. Melebar dan menyempitnya pupil mata adalah upaya untuk mengatur intensitas cahaya. Contoh adaptasi fisiologi hewan yaitu ikan air laut cenderung menghasilkan urine yang pekat dibandingkan ikan sungai, hal ini terjadi akibat kadar garam air laut lebih tinggi daripada kadar garam air sungai. Tingginya kadar garam air laut menyebabkan ikan kekurangan air, sehingga ikan harus banyak minum. Akibatnya kadar garam dalam darahnya menjadi tinggi sehingga untuk mengurangi kepekatan cairan tubuhnya, ikan air laut mengeluarkan urine yang pekat. Contoh adaptasi fisiologi tumbuhan yaitu tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat melindungi diri. Adaptasi Morfologi Adaptasi morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup melalui perubahan bentuk tubuh yang berlangsung lama untuk kelangsungan hidup organisme. Jenis adaptasi ini sangat mudah untuk dikenali dan mudah diamati karena tampak dari luar. Meskipun hewan dapat bergerak bebas, hewan juga melakukan macam mcam adaptasi morfologi untuk menyesuaikan dengan jenis makanan dan tempat hidupnya. Adaptasi morfologi pada hewan berupa penyesuaian ukuran, bentuk gigi , penutup tubuh, dan alat gerak hewan. Gigi hewan disesuaikan dengan jenis makanannya, sehingga gigi hewan pemakan daging berbeda dengan hewan pemakan tumbuhan. Adaptasi Tingkah Laku Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungan dengan mengubah tingkah laku. Contoh adaptas tingkah laku yaitu bunglon merubah warna kulit sesuai tempat ia berada, cicak memutuskan ekor untuk melindungi diri, cumi-cumi menyemburkan cairan unruk melindungi diri dari musuh. Adaptasi akan terlihat perubahannya baik dari dalam maupun dari luar makhluk hidup sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat hidupnya. Perubahan ini bersifat tetap dan khas untuk jenis makhluk hidup tertentu sehingga bisa diwariskan pada keturunannya demi menjaga kelangsungan hidup organisme. Seleksi Alam Seleksi alama dalah kemampuan alam untuk menyaring organisme yang hidup, dimana organisme yang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya akan selamat. Sedangkan organisme yang tidak mampu menyesuaikan diri akan mati atau punah. Ada beberapa hal yang menjadi faktor seleksi alam, yaitu Suhu dan Lingkungan Di daerah yang dingin kalian akan menjumpai mamalia yang berbulu tebal, sementara di daerah tropis kalian akan menjumpai mamalia berbulu tipis. Mengapa demikian? Mamalia yang berbulu tipis, pada umumnya tidak bisa menyesuaikan diri pada lingkungan yang bersuhu rendah sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan punah. Sementara hewan mamalia yang berbulu tebal akan bertahan hidup karena bulunya tebal dan memiliki lapisan lemak yang digunakan untuk menghangatkan tubuhnya. Makanan Makanan adalah kebutuhan primer makhluk hidup. Semua makhluk hidup membutuhkan makan, sehingga makanan menjadi salah satu faktor seleksi alam. Makhluk hidup yang kuat dalam mempertahankan makanannya akan bertahan hidup, sementara makhluk hidup yang lemah dan tidak mampu bersaing dlaam perebutan makanan akan terseleksi alam. Selain yang disebutkan di atas, saat ini sangat banyak sekali faktor yang mempengaruhi proses seleksi alam. Contohnya perusakan habitat, perburuan liar, pencemaran lingkungan, dan penangkapan hewan. Ketika habitat hewan rusak, maka secara otomatis banyak hewan liar yang bermigrasi ke daerah lain yang tidak sesuai dengaan lingkungannya. Dan mereka akan berjalan berkilo-kilo meter untuk memperoleh makanan. Hal inilah yang akan mempercepat laju seleksi alam. Baca Juga √ 21+ Cabang Ilmu Biologi yang Perlu Kalian Tahu {Lengkap} Perkembang biakan Makhluk Hidup pict by Perkembangbiakan makhluk hidup dapat digunakan untuk kelangsungan hidup organisme. Karena tanpa perkembangbiakan, maka makhluk hidup akan punah. Contohnya dalam suatu perkebunan terdapat populasi belalang terkena radiasi, sehingga belalang jantan menjdai mandul dan tidak dapat melakukan perkawinan dengan belalang betina. Ketidakmampuan belalang untuk berkembang biak akan menyebabkan populasi belalang di perkebunan punah. Jadi belalang tersebut tidak mampu menjaga kelangsungan hidupnya akibat tidak dapat berkembang biak. Maklukh hidup ada yang memiliki daya berkembang biak tinggi dan rendah. Makhluk hidup yang memiliki daya berkembang biak tinggi akan mudah menjaga kelangsungan hidupnya. Contoh kucing, tikus, ilalang dan enceng gondok. Makhluk hidup yang memiliki daya berkembang biak rendah akan sulit dalam menjaga kelangsungan hidup dan menjaga kelestarian hidup jenisnya. Contoh gajah hanya bernak sekali dalam dua tahun dan setiap kali beranak hanya satu ekor. Demikian juga badak, komodo, burung merak, jerapah, harimau dan ikan paus biru yang hanya menghasilkan dua anak dalam waktu sepuluh tahun. Nah, jenis hewan yang memiliki daya berkembang biak rendah adalah hewan-hewan yang terancam kelestariannya. Selain itu tumbuhan dan hewan yang dilindungi negara akibat daya berkembang biaknya rendah. Contohnya tumbuhan yang dilindungi negara adalah bunga bangkai, bunga anggrek bulan Ambon, dan kayu ulin Kalimantan. Demikianlah artikel tentang kelangsungan hidup makhluk hidup yang dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu adaptasi, seleksi alam dan perkembangbiakan makhluk hidup. Dalam mempertahankan kelangsungan hidup makhluk hidup perlu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, agar mereka mampu bertahan hidup sehingga tidak mudah terseleksi alam. Dan juga makhluk hidup perlu berkembang biak, agar keturunannya dapat dilestarikan sehingga tidak mudah punah dan kelangsungan hidup makhluk hidup dapat berjalan dengan baik.
KelangsunganHidup Organisme Melalui Kemampuan Bereproduksi Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu adaptasi, seleksi alam, dan kemampuan hidup. Makhluk hidup dilengkapi dengan kemampuan berkembangbiak untuk menjaga spesiesnya dari kepunahan. Reproduksi hewan Hewan berkembangbiak secara vegetatif dan

eHubunganantara kemampuan bereproduksi dengan kelangsungan hidup organisme apa saja ?1. Semakin tinggi kemampuan suatu organisme untuk berkembang biak, makakelangsungan hidup suatu organisme dalam sebuah populasi semakin dapatmenjauhi kepunahan. 2. Adaptasi hewan untuk meningkatkan keberhasilan dalam prosesperkembangbiakan dapat dilakukan dengan adaptasi tingkah laku, yaitupenyesuaian diri terhadap lingkungannya dengan mengubah tingkah lakuagar mampu bertahan hidup atau kelangsungan populasi organisme ini dapat dikaitkan dengan seleksi alam. contohnya padakupu-kupu. dahulu di inggris terdapat kupu-kupu berwarna cerah danberwarna gelap Biston betularia. tp karena pengaruh berkembangnyaindustri yang menyebabkan batang-batang pepohonan tertutup asap menyebabkan kupu-kupu yang berwarna gelap dapat bertahan hidupkarena dapat terlindung dari serangan predatornya sehingga kupu-kupuberwarna gelap dapat berkembang biak lebih baik. Sedangkan kupu-kupuberwarna terang lebih mudah diserang karena mudah terlihat olehpredatornya. Akhirnya, kupu-kupu berwarna terang terancam punah karenaperkembangbiakannya terganggu oleh predator. e

H8CZHc.
  • ibe0q2mjk8.pages.dev/386
  • ibe0q2mjk8.pages.dev/394
  • ibe0q2mjk8.pages.dev/59
  • ibe0q2mjk8.pages.dev/85
  • ibe0q2mjk8.pages.dev/241
  • ibe0q2mjk8.pages.dev/246
  • ibe0q2mjk8.pages.dev/24
  • ibe0q2mjk8.pages.dev/84
  • ibe0q2mjk8.pages.dev/1
  • kelangsungan hidup organisme melalui kemampuan bereproduksi