DirektoratSejarah, Ditjen Kebudayaan, Kemdikbud mengadakan kegiatan Koordinasi Saka Widya Budaya Bakti Tingkat Nasional di hotel Atlet Century, Jakarta. Kegiatan yang rencananya akan berlangsung selama tiga hari (27-29 Januari 2017) bertujuan untuk mensosialisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan Saka Widya Budaya Bakti di daerah dengan melibatkan Unit Pelaksana Teknis Kebudayaan sebagai
Krida adalah satuan kecil yang merupakan bagian dari Satuan Karya Pramuka Saka sebagai wadah keterampilan tertentu, yang merupakan bagian dari kegiatan Saka tersebut. Dalam Saka Widya Budaya Bakti saat ini memiliki 7 tujuh krida yang masing-masing krida memiliki SKK Syarat Kecakapan Khusus yang harus ditempuh jika seorang anggota saka ingin menempuh dan memperoleh Tanda Kecakapan Khusus TKK. 1 Krida Pendidikan Masyarakat Berisi materi pokok berupa keterampilan dalam teknik keaksaraan. Krida Pendidikan Masyarakat memberikan bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam teknik pengajaran keaksaraan kepada anggota Gerakan Pramuka, sehingga dapat dijadikan bekal untuk menjadi sumber belajar/tutor dan penyelenggara/pengelola dalam penyelenggaraan dan pelestarian program pendidikan keaksaraan dan kelompok belajar masyarakat Logo 2 Krida Anak Usia Dini Berisi materi pokok berupa keterampilan dalam menyiagakan dan menggalang kelompok sasaran program pendidikan anak usia dini. Krida Anak Usia Dini memberikan bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menyiagakan dan menggalang kelompok sasaran program PAUD sehingga menjadi pendidik, motivator, dan penyelenggara program pendidikan. Logo 3 Krida Pendidikan Kecakapan Hidup Lifeskill Berisi materi pokok berupa keterampilan fungsional sebagai bekal hidup mandiri. Krida Pendidikan Kecakapan Hidup memberikan bekal berbagai macam kecakapan hidup, khususnya dalam bentuk keterampilan fungsional sebagai bekal hidup mandiri, sehingga menjadi narasumber teknis dan penyelenggara/pengelola dalam program pendidikan. Logo 4 Krida Bina Sejarah Berisi materi pokok berupa keterampilan menjadi nara sumber teknis, pengaman, pemelihara, dan jasa wisata sejarah. Krida Bina Sejarah memberikan bekal hidup mandiri dalam bidang pemeliharaan, pengamanan, dan pembinaan cagar budaya, museum, dan sejarah bangsa sehingga dapat dijadikan bekal untuk menjadi nara sumber teknis, pengaman, pemelihara, dan jasa wisata sejarah. Logo 5 Krida Bina Seni dan Film Berisi materi pokok berupa keterampilan menjadi pegiat, pekerja, dan pengabdi seni dan film sesuai bidang masing-masing Krida Bina Seni dan Film memberikan bekal hidup mandiri dalam bidang kesenian kriya, tari, musik, rupa, teater, lagu, film sehingga dapat menjadi pegiat, pekerja, dan pengabdi kesenian sesuai bidang seni masing-masing. Logo 6 Krida Bina Nilai Budaya Berisi materi pokok berupa keterampilan dalam bidang permainan tradisional, cerita rakyat, makanan tradisional, tradisi musyawarah. Krida Bina Nilai Budaya memberikan bekal hidup mandiri dalam bidang nilai budaya, sehingga menjadi narasumber tradisi dan kepercayaan, pelestari, pencipta, dan pengelola nilai budaya tradisi dan kepercayaan. Logo 7 Krida Bina Cagar Budaya dan Museum Budaya dan Museum, berisi materi pokok dalam bidang pelestari cagar budaya dan museum. Krida Bina Cagar Budaya dan Museum memberikan bekal hidup mandiri dalam bidang nilai budaya, sehingga menjadi penggiat pemeliharaan peninggalan sejarah cagar budaya dan museum
PengantarSaka Widya Budaya Bakti. di Januari 05, 2020 artikel, Sejarah Singkat
Pada tahun 2006 salah satu UPT Unit Pelayanan Teknis yang bergerak dalam pendidikan luar sekolah BPPLSP Regional IV bekerjasama dengan kwartir daerah Jawa Timur membentuk sebuah satuan karya dengan diberi nama Saka Bakti Bina Aksara. Gagasan tersebut muncul didasari oleh adanya fakta yang memprihatinkan terhadap data jumlah penyandang buta aksara di propinsi Jawa Timur yang menduduki peringkat pertama dari seluruh propinsi di Indonesia. Guna membantu program pemerintah yang pada waktu itu dikenal dengan program pemberantasan buta huruf maka perlu voulenteer tenaga suka rela yang mampu terjun langsung ke lapangan untuk membantu terlaksananya program keaksaraan. Seiring berkembangnya isu dan permasalahan dalam pendidikan nonformal maka pada tahun 2012 dilakukan peninjauan kembali terhadap Saka Bakti Bina Aksara dengan harapan bisa lebih berkembang dan mampu menjawab kebutuhandan tantangan yang semakin luas. Selanjutnya Saka Bakti Bina Aksara di ganti nama dengan Saka Widya Bakti pada tahun 2012 dan seiring dengan semakin urgensinya pendidikan karakter serta kebutuhan akan wadah bagi pemuda-pemudi untuk mengembangkan minat dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan maka pada tahun 2014, maka pada tahun 2014 berubah nama lagi menjadi Saka Widya Budaya Bakti. Melalui musyawarah nasional MUNAS gerakan pramuka yang diselenggarakan di Nusa Tenggara Timur, Saka Widya Budaya Bakti diresmikan menjadi Saka Nasional bersamaan dengan Saka Pariwisata yang dituangkan dalam Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 053 tahun 2014. Pengertian Sesuai dengan Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 053 tahun 2014 mengenai Petunjuk Penyelenggaraan Satuan Karya Pramuka Widya Budaya Bakti, yang dimaksud Saka Widya Budaya Bakti adalah merupakan sarana dan wahana guna memupuk, mengembangkan, membina dan mengarahkan minat dan bakat generasi muda terhadap peran pendidikan masyarakat dan pelestari budaya bangsa khususnya pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal, seni dan film, tradisi, sejarah, nilai budaya, cagar budaya dan museum. Saka Widya Budaya Bakti merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang Pendidikan dan Kebudayaan khususnya pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal, seni dan film, tradisi, sejarah, nilai budaya, cagar budaya dan museum yang dapat diterapkan pada diri, keluarga, lingkungan dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Tujuan Tujuan Pembentukan Saka Widya Budaya Bakti adalah memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi para pramuka penegak dan pramuka pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan, dan pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan dan penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa, dan negara. Sasaran Sasaran dibentuknya Saka Widya Budaya Bakti adalah agar para anggota Gerakan Pramuka yang telah mengikuti kegiatan saka tersebut a. Mampu berperan serta secara aktif dalam mendukung kegiatan Pendidikan dan Kebudayaan di lingkungannya. b. Mampu dan mau menyebarluaskan kepada masyarakat tentang informasi dan pengetahuan mengenai Pendidikan dan Kebudayaan. c. Memberikan latihan dan peranserta dalam mendukung kegiatan Pendidikan dan Kebudayaan kepada para pramuka di gugus depan. d. Menumbuh-kembangkan minat terhadap Saka Widya Budaya Bakti di setiap gugus depan dan pembentukan Saka Widya Budaya Bakti di setiap kwartir ranting/kwartir cabang di seluruh wilayah Republik Indonesia agar semakin maju dan mandiri. Sifat Saka Widya Budaya Bakti bersifat terbuka bagi pramuka penegak dan pramuka pandega baik putra maupun putri yang berasal dari gugus depan di wilayah ranting/cabangnya. Fungsi Saka Widya Budaya Bakti berfungsi sebagai 1 Wadah pembinaan, pengendalian dan pengembangan pengetahuan dan teknologi serta keterampilan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan. 2 Sarana untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif. 3 Sarana untuk melaksanakan bakti kepada masyarakat, bangsa, dan negara. 4 Sarana untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembinaan Gerakan Pramuka
Seemore of Saka Widya Budaya Bakti on Facebook. Log In. Forgot account? or. Create New Account. Not Now. Community See All. 399 people like this. 408 people follow this. About See All +62 898-7472-525. Contact Saka Widya Budaya Bakti on Messenger. Education Website. Page Transparency See more.
KementrianPendidikan dan Kebudayaan. Edisi-ISBN/ISSN-Deskripsi Fisik 21 cm ; vi ; 172 hlm ; ilus ; Judul Seri-No. Panggil 353.22 KAL. Edisi-ISBN/ISSN-Deskripsi Fisik 21 cm ; vi ; 172 hlm ; ilus ; Judul Seri-No. Panggil 353.22 KAL. Ketersediaan 1. Tambahkan ke dalam keranjang. Tampilkan Detail Sitasi.
Setelahmengikuti Kursus Pamong Saka Widya Budaya Bakti ini, peserta mampu: a. Memahami fungsi , tugas, dan tanggungjawabnya sebagai Instruktur Saka Widya Budaya Bakti. b. Membelajarkan SKK dan menguji peserta didik untuk mendapatkan TKK. c. Bekerjasama dengan Pamong Saka Widya Budaya Bakti dan Pembina satuan dalam mengembangkan Saka Widya Budaya
SAKAWIDYA BUDAYA BAKTI KRIDA BINA SEJARAH DASAR • UU Sisdiknas no 20,tahun 2003 • UU No 12 tahun 2010 • MOU Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dgn Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No 17/XI/KB/2013 dan nomor 011/PK-MoU/2013.Tanggal 22-11-2013, Tentang Pendidikan Kepramukaan pada Gugus Depan berbasis di satuan Pendidikan dan SATUAN KARYA PRAMUKA lingkup pendidikan dan Kebudayaan
SakaWidya Budaya Bakti tersosialisasikan kepada peserta; Peserta memahami pentingnya pelestarian kebudayaan dan pembangunan karakter bangsa melalui Gerakan Pramuka. Waktu dan Tempat Kegiatan Sosialisasi Saka Widya Budaya Bakti telah dilaksanakan selama 2 (dua) hari, yakni pada tanggal 28 s.d. 29 Oktober 2014. Adapun tempat pelaksanaan kegiatan
7QPx. ibe0q2mjk8.pages.dev/393ibe0q2mjk8.pages.dev/281ibe0q2mjk8.pages.dev/361ibe0q2mjk8.pages.dev/263ibe0q2mjk8.pages.dev/329ibe0q2mjk8.pages.dev/201ibe0q2mjk8.pages.dev/172ibe0q2mjk8.pages.dev/387ibe0q2mjk8.pages.dev/261
saka widya budaya bakti